Zoë Kravitz Dan Channing Tatum telah terhubung secara romantis sejak itu ikonik tembakan paparazi pada tahun 2021 setelah dia memilihnya dalam debut penyutradaraannya yang akan datang Pulau vagina. Sementara keduanya masih kuat, jarang bagi kami untuk menerima wawasan apa pun tentang pribadi mereka hubungan. Tapi sekarang, Kravitz berterus terang tentang Tatum dalam sebuah wawancara baru dengan GQ.
"Dia hanya manusia yang luar biasa," semburnya. "Dia membuat saya tertawa dan kami berdua sangat menyukai seni dan berbicara tentang seni dan eksplorasi mengapa kami melakukan apa yang kami lakukan. Kami suka menonton film dan memecahnya dan membicarakannya dan saling menantang."
Film pertama yang mereka bedah bersama tidak lain adalah drama kriminal romantis tahun 1993 Romantis sejati. Mereka juga mengagumi pasangan legendaris Hollywood John Cassavetes dan Gena Rowlands yang bekerja sama dalam banyak proyek saat Cassavetes masih hidup. Dan ternyata, Tatum sama cantiknya di tempat kerja, menurut Kravitz.
"Apakah itu membuatkan saya teh atau menuangkan minuman untuk saya atau akan mencambuk seseorang atau apa pun - dia benar-benar pelindung saya dan itu sangat indah dan manis," katanya. “Saya pikir jika Anda bisa melakukan hal seperti itu bersama-sama, itu adalah ujian yang bagus. Dan kami tampil lebih kuat.”
Di bagian lain dalam cerita, Kravitz membuka tentang persahabatan Hollywood yang tidak biasa. Saat syuting Batman di London, Kravitz mengatakan dia bersandar pada sobat Taylor Swift yang berada dalam penguncian COVID di daerah itu dengan pacar Joe Alwyn, "Dia adalah pod saya," kata Kravitz kepada outlet tersebut. “Dia adalah bagian yang sangat penting selama berada di London, hanya memiliki seorang teman yang dapat saya temui dan itu akan membuatkan saya makanan rumahan dan makan malam pada hari ulang tahun saya.”
Dan sepertinya Kravitz juga membalasnya dengan ikut menulis (dan mengisi vokal latar untuk) "Lavender Haze" di album baru Swift. Tengah malam. Swift memberi tahu GQ bahwa "Perasaan diri Zoë inilah yang membuatnya menjadi seniman yang begitu menarik, dan teman yang luar biasa. Dia memiliki kompas batin yang sangat jujur, dan hasilnya adalah seni dan kehidupan tanpa mengorbankan siapa dirinya.”