Hanya beberapa bulan setelah pertama kali diumumkan pada bulan Juni putri Diana'S sweter domba hitam yang ikonik akan segera mencapai blok lelang, penjualan akhirnya selesai. Pada hari Kamis, rajutan bersejarah tersebut terjual seharga $1,143 juta di lelang Sotheby's Fashion Icons selama New York Fashion Week, memecahkan rekor harga tertinggi yang pernah dibayarkan untuk sebuah barang yang dikenakan mendiang putri.

Berdasarkan CNN, pakaian tersebut terjual dengan harga $1,1 juta (jauh lebih tinggi dari perkiraan yang ditawarkan sebesar $50.000 hingga $80.000) hanya setelah 15 menit penawaran. Rakyat mencatat bahwa penjualan tersebut juga memecahkan rekor sebelumnya yang dibuat oleh gaun Victor Edelstein milik Diana, yang terjual seharga $604.800 pada bulan Januari.

Sweater Domba Hitam Putri Diana dipajang pada hari pertama di New York di Sotheby's

getty

Mendiang Putri Wales pertama kali mengenakan sweter tersebut saat tampil di salah satu pertandingan polo Pangeran Charles pada tahun 1981. Dalam pengumuman mereka tentang ketersediaan sweter tersebut, Sotheby's menjelaskan bahwa “media, kritikus mode, dan masyarakat dengan hati-hati membedah simbolisme kambing hitam pada sweter tersebut.”

click fraud protection

Pangeran William Mengikuti Salah Satu Kecintaan Putri Diana dengan Membuka Pusat Kanker Baru

“Setelah sweter kesayangannya rusak, Diana mengirimkannya kembali ke label disertai permintaan perbaikan. Sebaliknya, sweter yang benar-benar baru dirajut dan dikembalikan kepadanya,” tambah Sotheby dalam postingan Instagram. “Pada bulan Maret lalu, saat kami mengobrak-abrik loteng untuk mencari pola lama, kami melihat a kotak kecil…Di dalamnya, tersimpan di samping seprai katun terdapat sweter domba merah asli milik Diana 1981.”

Selain membagikan pengetahuan tentang sweter tersebut di Instagram, salah satu desainer sweter tersebut, Joanna Osborne, juga bercerita tentang cara mengetahui pakaian tersebut secara detail saat berbicara dengan Rakyat menjelang pelelangan.

“Saya berada di loteng pada bulan Februari untuk mencari pola, dan kebetulan saya melihat kotak anggur tua di pojok - dan ada jaket domba merah yang dibungkus dengan seprai katun,” dia berbagi. “Itu terpelihara dengan baik, dan saya merasakan momen Groundhog Day dan berpikir, 'Mungkinkah ini orangnya?' Saya melihat ke mansetnya, yang jelas telah dijahit kembali, dan saya menelepon Sal dan berkata, 'Saya rasa saya telah menemukan Diana yang asli. peloncat!'"