Penyelenggara Festival Film Cannes tahun ini mengambil langkah-langkah untuk menjadikannya tempat yang lebih aman. Berbulan-bulan setelahnya skandal Harvey Weinstein melanda Hollywood, Cannes membuat hotline pelecehan seksual bagi korban atau saksi untuk melaporkan setiap insiden pelecehan atau penyerangan.
Menteri kesetaraan perempuan Prancis Marlene Schiappa bergabung dengan penyelenggara festival, secara eksplisit mengatakan bahwa tindakan Weinstein adalah dorongan untuk langkah tersebut. “Kami telah menjalin kemitraan dengan Festival Film Cannes untuk mengatasi pelecehan seksual,” katanya kepada AFP. "Salah satu pemerkosaan yang dituduhkan Harvey Weinstein terjadi di Cannes, jadi festival tidak bisa tidak bertindak."
Direktur artistik Cannes Thierry Fremaux mengatakan bahwa festival itu "tidak akan pernah sama lagi" sejak tuduhan terhadap Weinstein terungkap. “Kami akan mendiskusikan latihan kami sendiri dengan tim festival,” dia dikatakan dalam konferensi pers pada 12 April.
Festival ini dimulai pada 8 Mei di selatan Prancis, dan itu bukan satu-satunya hal yang berubah sejak skandal Weinstein. Tuduhan tersebut menyebabkan munculnya #MeToo, sebuah gerakan wanita dan pria yang menceritakan kisah kekerasan dan pelecehan seksual mereka sendiri, juga sebagai Time's Up, dana pembelaan hukum untuk mensubsidi kasus-kasus individu yang mengalami pelecehan, penyerangan, atau pelecehan seksual di tempat kerja.