Presiden Joe Biden telah menjadi presiden AS pertama yang membuat proklamasi kepresidenan yang mengakui Hari Visibilitas Transgender pada hari Rabu.

Dalam proklamasi yang dirilis di situs Gedung Putih, presiden mencatat beberapa generasi aktivis oleh orang-orang transgender dan non-biner.

"Karya perintis mereka telah memberi banyak individu transgender keberanian untuk hidup secara terbuka dan otentik," Biden menulis. "Kemajuan yang diperjuangkan dengan susah payah ini juga membentuk dunia yang semakin menerima di mana rekan-rekan di sekolah, rekan tim, dan pelatih di lapangan bermain, rekan kerja, dan sekutu di setiap sudut masyarakat berdiri untuk mendukung dan solidaritas dengan transgender masyarakat."

Joe Biden

Kredit: Foto oleh JIM WATSON/AFP melalui Getty Images

Dia juga menyoroti pekerjaan yang masih harus dilakukan, menulis, "Terlepas dari kemajuan kita dalam memajukan hak-hak sipil untuk LGBTQ+ Amerika, terlalu banyak orang transgender — orang dewasa dan remaja — masih menghadapi hambatan sistemik untuk kebebasan dan persamaan."

"Transgender Amerika dari segala usia menghadapi tingkat kekerasan, pelecehan, dan diskriminasi yang tinggi," lanjutnya. "Hampir satu dari tiga transgender Amerika pernah mengalami tunawisma di beberapa titik dalam hidup. Transgender Amerika terus menghadapi diskriminasi dalam pekerjaan, perumahan, perawatan kesehatan, dan akomodasi publik. Krisis kekerasan terhadap perempuan transgender, khususnya transgender perempuan kulit berwarna, adalah noda di hati nurani Bangsa kita.”

Tahun lalu, rekor 44 orang transgender terbunuh di Amerika Serikat, yang mayoritas adalah wanita trans berkulit hitam dan Latin.

Awal tahun ini, pemerintahan Biden dicalonkan Dr Rachel Levine sebagai asisten sekretaris kesehatan. Dr Levine membuat sejarah sebagai pejabat federal transgender pertama yang dikonfirmasi oleh Senat Amerika Serikat.

TERKAIT: Naomi Biden Mematikan Teori Konspirasi Aneh Tucker Carlson Tentang Joe dan Jill

Pemerintahan Obama sebelumnya mengakui Hari Peringatan Transgender dari 2012 ke 2014, sementara Presiden Donald Trump tidak mengakui Trans Day of Remembrance atau Visibility.

Dalam proklamasinya, Presiden Biden meminta Kongres untuk meloloskan UU Kesetaraan, yang akan memberikan perlindungan bagi orang-orang LGBTQ+ dari diskriminasi dalam pekerjaan, perumahan, pendidikan, dan banyak lagi.

"Saya mendesak rekan-rekan Amerika saya untuk bergabung dengan kami dalam mengangkat nilai dan martabat setiap orang transgender," pungkasnya.