Priyanka Chopra semakin jujur ​​tentang intimidasi rasis yang dia alami saat remaja.

Dalam sebuah wawancara dengan Rakyat, dia mengingat diskriminasi yang dia hadapi saat menghadiri sekolah menengah Amerika ketika dia berusia 15 tahun, yang juga dia rinci dalam memoarnya yang akan datang, Belum selesai. Penindasan itu sampai-sampai Chopra akhirnya kembali ke India untuk menyelesaikan sekolahnya.

"Saya menganggapnya sangat pribadi. Jauh di lubuk hati, itu mulai menggerogoti Anda," katanya Rakyat. "Saya masuk ke dalam cangkang. Saya seperti, 'Jangan lihat saya. Saya hanya ingin tidak terlihat.' Kepercayaan diri saya dilucuti. Saya selalu menganggap diri saya orang yang percaya diri, tetapi saya sangat tidak yakin di mana saya berdiri, tentang siapa saya."

Dalam kutipan bukunya diperoleh oleh Rakyat, Chopra menulis bahwa gadis remaja lainnya akan meneriakkan penghinaan seperti, "Brownie, kembali ke negaramu!" dan "Kembalilah naik gajah yang kamu tumpangi" saat dia berjalan menyusuri lorong di sekolah menengahnya di Newton, Massachusetts.

click fraud protection

"Saya bahkan tidak menyalahkan kota, sejujurnya. Saya hanya berpikir gadis-gadis yang, pada usia itu, hanya ingin mengatakan sesuatu yang menyakitkan," katanya. "Sekarang, di sisi lain dari 35, saya dapat mengatakan bahwa itu mungkin berasal dari tempat mereka merasa tidak aman. Tetapi pada saat itu, saya menganggapnya sangat pribadi."

TERKAIT: Priyanka Chopra Ingin Keluarga Berukuran "Tim Kriket"

Akhirnya, Chopra "putus dengan Amerika" dan kembali ke India, yang katanya "menyembuhkannya". Hanya beberapa tahun kemudian, pada usia 18, Chopra menjadi Miss World pada kontes tahun 2000.

"Di Amerika, saya berusaha untuk tidak berbeda. Benar? Saya mencoba menyesuaikan diri dan saya ingin tidak terlihat," katanya. "Ketika saya pergi ke India, saya memilih untuk menjadi berbeda."