Dalam fitur mingguan ini, InStyle's Fashion News Director Eric Wilson membagikan momen mode favoritnya dalam seminggu, dan menjelaskan bagaimana hal itu dapat membentuk gaya yang akan datang.

Momen: Perancang grafis Massimo Vignelli, yang meninggal Selasa pada usia 83 tahun, dikenal karena banyak kontribusi besar untuk leksikon visual New York dan kota-kota besar lainnya. Dia merancang tanda-tanda untuk pemberhentian kereta bawah tanah di New York City dan di Washington, D.C., dan membuat peta untuk sistem New York pada tahun 1972 bahwa, meskipun kontroversial karena mengurangi sistem yang kompleks menjadi garis yang rapi dan bersih yang menentang geografi (dan akhirnya diganti), tetap menjadi contoh ikon seni desain grafis.

Tetapi Vignelli juga meninggalkan jejaknya di dunia fashion, dalam banyak hal yang mungkin tidak langsung Anda kenali dan bahkan mungkin ada di rumah Anda. Pada 1970-an, ia merancang tas belanja untuk department store terbesar di New York. Yang paling terkenal, saat menyusun citra perusahaan untuk

click fraud protection
Bloomingdale's, ia menciptakan salah satu logo tas belanja yang paling dikenal dalam sejarah ritel—menambahkan kata "tas cokelat besar" (atau sedang atau kecil, tergantung ukurannya), ke tas belanja kertas cokelat polosnya (di bawah). Mereka sederhana, minimal, dan langsung ke intinya. Tas itu juga, yang paling penting, langsung mencap seseorang yang membawanya sebagai pembelanja Bloomingdale.

Tas Belanja Bloomingdale
Foto AP/Kathy Willens

Mengapa Ini Wow: Vignelli menyadari bahwa meskipun mode bersifat fana, merek dan logonya harus bertahan dalam ujian waktu. "Desain yang bagus bertahan lama," adalah pengulangan yang khas. Desainnya, menggunakan warna dan font, sangat elegan sehingga sering kali menggambarkan identitas pengecer bahkan sebelum Anda bisa membaca kata-katanya. Dia membuat tas untuk Saks Fifth Avenue dan Barneys, membuat sistem branding untuk United Colors of Benetton dan Knoll, dan juga membuat logo yang digunakan oleh American Airlines.

Dia bahkan seorang desainer mode, meskipun pendekatan dan pandangannya tentang pakaian tampak agak kontras dengan landasan pacu yang berlaku. Daripada desain musiman yang ketat, ia dan istrinya, Lella, pada awal 1990-an, memperkenalkan Design Vignelli, a koleksi pakaian pria dan wanita yang mencakup pakaian imam yang bersih dan lebih mengutamakan fungsionalitas tren. Sebagai ganti blazer kerja yang khas adalah jaket longgar seperti kardigan dengan hiasan minimal, yang dia gambarkan sebagai "pakaian yang mengikuti tubuh, bukan fashion." Meskipun tidak lepas landas dengan pelanggan, koleksi menjadi semacam seragam pribadi untuk Vignellis.

Belajarlah lagi: Lihat contoh desain Vignelli, termasuk sketsa untuk pakaian prianya, di blog desain Smithsonian Cooper-Hewitt, Museum Desain Nasional, atau jelajahi arsipnya di Pusat Studi Desain Vignelli.